Kebakaran yang terjadi pada Jumat, 29 September 2023 lalu tersebut membuat penghuni kehilangan tempat tinggal. Puluhan jiwa mengungsi akibat tempat tinggal mereka hangus terbakar.
"Hari ini 20 rumah sudah dibangun dan direvitalisasi. Barusan tadi kita lihat ada lima rumah, termasuk lima rumah yang direvitalisasi terkait dengan penanggulangan tuberkulosis," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dikutip dari laman Pemprov DKI, Kamis (3/11).
Heru berpesan agar warga memelihara instalasi listrik di rumah masing-masing. Sebab, menurut data, sebanyak 68,6 persen kebakaran di Jakarta terjadi akibat korsleting arus listrik.
”Korsleting listrik (bisa terjadi) mungkin kabelnya yang tidak sesuai standar Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau melebihi daya yang ada," kata Heru.
Sementara Ketua Baznas (Bazis) DKI Jakarta Ahmad Abu Bakar mengatakan, program ini memberikan hunian baru dengan kawasan yang lebih asri dan tertata untuk menciptakan ruang sosial yang memadai bagi warga.
"Baznas (Bazis) melakukan penataan kawasan untuk 20 rumah korban kebakaran dengan anggaran sebesar Rp2,2 miliar yang merupakan hasil kolaborasi stakeholder. Pekerjaan Bedah Kawasan membutuhkan waktu untuk pembangunan rumah selama tiga bulan dan pembangunan sarana pendukung satu bulan," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: